Pentahbisan Bait Suci dalam 30:1 bisa menunjuk kepada Pentahbisan
Bait Suci yang dibangun pada zaman Raja Salomo (1 Raja-raja 8:63),
Pentahbisan Bait Suci yang dibangun pada zaman Ezra (Ezra 6:16), serta
Pembersihan Bait Suci dari barang-barang najis (berhala-berhala yang
dimasukkan ke Bait Suci atas perintah Antiokhus
Epifanes—penjajah Yunani) pada zaman Makabe pahlawan Yahudi di
abad kedua BC. Pentahbisan ketiga ini dirayakan terus sampai zaman
Tuhan Yesus dan disebut sebagai Hari Raya Pentahbisan Bait Allah
(Yohanes 10:22). Sekalipun mazmur ucapan syukur ini dipakai sebagai
nyanyian bersama umat Allah, sebenarnya mazmur ini bersumber dari
pengalaman pribadi Daud yang dihukum Allah setelah selesai menghitung
seluruh pasukannya (2 Samuel 24). Berkat yang ia nikmati menghasilkan
rasa aman dan percaya diri yang terlalu besar (Mazmur 30:7), sehingga
saat Daud mulai menyombongkan diri, Allah sedikit menghimpitnya untuk
membuatnya tersadar (30:8).
Kapankah ucapan syukur yang tulus sungguh-sungguh muncul di hati kita? Mungkin kita sungguh-sungguh bersyukur saat Tuhan datang menolong di detik-detik terakhir, saat kita amat terdesak, tak menemukan jalan keluar, dan putus asa. Namun, masihkah kita bersyukur bila kita berhasil meraih berbagai kesuksesan? Selanjutnya, apakah kesuksesan membuat kita terlena sehingga kita menyombongkan diri? (lihat Ulangan 8:11-18). Tuhan Yesus memberi peringatan yang keras terhadap orang yang menyombongkan kekayaan yang tidak bisa dia bawa saat jiwanya diambil (Lukas 12:16-21). Saat meraih kesuksesan, jangan melupakan Allah. Akuilah segala perbuatan tangan-Nya. Dengan demikian, kita akan menemukan alasan yang tidak terbatas untuk senantiasa menyanyikan syukur bagi Tuhan
------------------------------------------------------------------------------------------------
Kapankah ucapan syukur yang tulus sungguh-sungguh muncul di hati kita? Mungkin kita sungguh-sungguh bersyukur saat Tuhan datang menolong di detik-detik terakhir, saat kita amat terdesak, tak menemukan jalan keluar, dan putus asa. Namun, masihkah kita bersyukur bila kita berhasil meraih berbagai kesuksesan? Selanjutnya, apakah kesuksesan membuat kita terlena sehingga kita menyombongkan diri? (lihat Ulangan 8:11-18). Tuhan Yesus memberi peringatan yang keras terhadap orang yang menyombongkan kekayaan yang tidak bisa dia bawa saat jiwanya diambil (Lukas 12:16-21). Saat meraih kesuksesan, jangan melupakan Allah. Akuilah segala perbuatan tangan-Nya. Dengan demikian, kita akan menemukan alasan yang tidak terbatas untuk senantiasa menyanyikan syukur bagi Tuhan
------------------------------------------------------------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar